Kejutan mulai mewarnai babak ketiga catur klasik yang dimainkan Senin (7/7) pagi mulai pukul 09.00 WITA di ruang Kayan Functionroom Hall, Hotel Tarakan Plaza, Tarakan. Langkah GM Susanto Megaranto (Jabar) dihentikan jago tua GM Ardiansyah dari Jateng, sementara langkah MIW Irene Kharisma Sukandar (Jabar) ditahan Dewi Andhiani Anastasia Citra dari Kaltim.
Susanto ditumbangkan Ardiansyah pada langkah ke-36 pertahanan Slavia, sementara di bagian putri Irene ditahan remis Citra pada langkah ke-73 pertahanan Sisilia Scheveningen di mana Citra unggul satu bidak dalam permainan akhir Menteri.
Partai Susanto vs Ardiansyah berjalan ketat dengan Ardiansyah membuka lajur-g pada langkah ke-21 dan melancarkan serangan dashyat dari sayap-raja. Susanto membalas dari sayap-menteri lewat kerja sama sepasang Benteng dan Menterinya yang memang pada langkah ke-26 berhasil merebut satu bidak.
Tapi dalam pertempuran di mana terjadi saling menyerang pada kedua sayap yang berlainan, unsur siapa yang lebih cepat dalam menyerang lebih penting daripada keunggulan bidak. Dalam hal ini pecatur senior GM Ardiansyah tentu saja paham betul. Oleh karena itu pada langkah ke-33, ia mengorbankan bidak dengan mendorong e3-e4, mengorbankan bidak e4 tersebut atau bidak d4 yang menjadi tidak terjaga.
Susanto memilih mengambil bidak d4 menggunakan Kudanya dengan perhitungan Kuda tersebut dapat melancarkan serangan lagi melalui petak e2 pada langkah berikutnya. Tapi ternyata itu justru suatu kesalahan fatal karena pada langkah berikutnya Ardiansyah memukul bidak g7 milik Susanto dan mengancam mat di dua titik, h7 dan h8. Susanto masih menjawab dengan memukul balik di g7, tapi setelah serangan tarik Gajah ke petak h7 sambil skak, yang berarti Susanto akan kehilangan Menteri untuk ditukar dengan Benteng, Susanto langsung menyerah.
Hasil tersebut membuat Ardiansyah memimpin klasemen sementara dengan 3 angka sama seperti yang diraih MF Anjas Novita (Jabar) yang menang dari MI Taufik Halay (Kaltim). Hanya Ardiansyah dan Anjas yang masih bersih menyapu seluruh tiga babak.
Irene yang tertahan remis tetap masih memimpin klasemen sementara putri dengan 2,5 angka sama seperti yang diraih empat pecatur lainnya, Norasya Verdiana (Kalsel), Dewi Citra, Evi Lindiawati (DKI), Ina Titik (Jatim) dan Tuty Rahayu (Sumut.
Kristianus Liem
Humas PB Percasi
Teks foto: MF Anjas Novita vs GM Ardiansyah (kanan) pada babak keempat. Ardiansyah buat kejutan pada babak ketiga dengan menundukkan Susanto Megaranto (Foto oleh Kristianus Liem)
Susanto ditumbangkan Ardiansyah pada langkah ke-36 pertahanan Slavia, sementara di bagian putri Irene ditahan remis Citra pada langkah ke-73 pertahanan Sisilia Scheveningen di mana Citra unggul satu bidak dalam permainan akhir Menteri.
Partai Susanto vs Ardiansyah berjalan ketat dengan Ardiansyah membuka lajur-g pada langkah ke-21 dan melancarkan serangan dashyat dari sayap-raja. Susanto membalas dari sayap-menteri lewat kerja sama sepasang Benteng dan Menterinya yang memang pada langkah ke-26 berhasil merebut satu bidak.
Tapi dalam pertempuran di mana terjadi saling menyerang pada kedua sayap yang berlainan, unsur siapa yang lebih cepat dalam menyerang lebih penting daripada keunggulan bidak. Dalam hal ini pecatur senior GM Ardiansyah tentu saja paham betul. Oleh karena itu pada langkah ke-33, ia mengorbankan bidak dengan mendorong e3-e4, mengorbankan bidak e4 tersebut atau bidak d4 yang menjadi tidak terjaga.
Susanto memilih mengambil bidak d4 menggunakan Kudanya dengan perhitungan Kuda tersebut dapat melancarkan serangan lagi melalui petak e2 pada langkah berikutnya. Tapi ternyata itu justru suatu kesalahan fatal karena pada langkah berikutnya Ardiansyah memukul bidak g7 milik Susanto dan mengancam mat di dua titik, h7 dan h8. Susanto masih menjawab dengan memukul balik di g7, tapi setelah serangan tarik Gajah ke petak h7 sambil skak, yang berarti Susanto akan kehilangan Menteri untuk ditukar dengan Benteng, Susanto langsung menyerah.
Hasil tersebut membuat Ardiansyah memimpin klasemen sementara dengan 3 angka sama seperti yang diraih MF Anjas Novita (Jabar) yang menang dari MI Taufik Halay (Kaltim). Hanya Ardiansyah dan Anjas yang masih bersih menyapu seluruh tiga babak.
Irene yang tertahan remis tetap masih memimpin klasemen sementara putri dengan 2,5 angka sama seperti yang diraih empat pecatur lainnya, Norasya Verdiana (Kalsel), Dewi Citra, Evi Lindiawati (DKI), Ina Titik (Jatim) dan Tuty Rahayu (Sumut.
Kristianus Liem
Humas PB Percasi
Teks foto: MF Anjas Novita vs GM Ardiansyah (kanan) pada babak keempat. Ardiansyah buat kejutan pada babak ketiga dengan menundukkan Susanto Megaranto (Foto oleh Kristianus Liem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar