Keputusan Berani Pengorbanan Bidak dan Kuda Berkat Mental yang Kuat
Kejutan besar dibuat pecatur nongelar internasional dari Indonesia MN Pitra Andika pada babak keempat Kejuaraan Dunia Catur Mahasiswa (World University Chess Championship) 2010 di Zurich, Swiss, Selasa (7/9), dengan menundukkan GM Robin Swinkels (2478) dari Belanda pada langkah ke-51 pertahanan Sisilia Richter-Rauzer!
Hasil tersebut mendongkrak posisi Pitra hingga peringkat empat bersama dalam klasemen sementara dengan 3 angka. Di atas Pitra hanya ada tiga pecatur dengan perbedaan hanya setengah angka saja, yaitu unggulan pertama GM Wang Yue (2732) dari Cina; MI Ilya Khmelniker (2485) dari Israel; dan Gundavaa Banjarsaikhan (2360) dari Mongolia yang mengalahkan GM Susanto Megaranto (2516) pada babak keempat tersebut.
Hasil tersebut mendongkrak posisi Pitra hingga peringkat empat bersama dalam klasemen sementara dengan 3 angka. Di atas Pitra hanya ada tiga pecatur dengan perbedaan hanya setengah angka saja, yaitu unggulan pertama GM Wang Yue (2732) dari Cina; MI Ilya Khmelniker (2485) dari Israel; dan Gundavaa Banjarsaikhan (2360) dari Mongolia yang mengalahkan GM Susanto Megaranto (2516) pada babak keempat tersebut.
Bagi mahasiswa STMIK Mikroskill tersebut, itu juga merupakan kemenangan ketiga berturut-turut dan untuk sementara menjadikannya top skor tim Indonesia.
Notasi Kejutan Pitra
Pitra Andika, pecatur kelahiran Medan 20 Juni 1985 itu memiliki bakat alam khas Sumatera Utara. Mentalnya juga kuat khas orang Medan, sesuatu yang dibutuhkan dalam permainan catur. Kemenangannya atas GM Robin Swinkels juga berkat mentalnya yang kuat tersebut. Sebab dalam posisi kritis yang saling menyerang, ada momen di mana harus diambil suatu keputusan yang riskan, Pitra menunjukkan keberaniannya memutuskan mengorbankan bidak dan bahkan Kuda!
Seperti dapat dilihat dalam notasi dan diagram terlampir, Pitra mengambil keputusan riskan tersebut berturut-turut pada langkah ke-20 dan ke-21. Namun tanda-tanda kemenangan baru diperolehnya pada langkah ke-36 setelah Robin kurang akurat dengan memainkan langkah ambisius 36…d3, yang kelihatan bagus tapi ternyata mudah ditangkis, padahal langkah tersebut menyebabkan ia kalah dua bidak. Kemudian Pitra menyelesaikan permainan dengan sempurna.
Pembaca dapat menyimak langkah-langkah tersebut melalui notasi terlampir berikut ini.
Pitra Andika (INA) – GM Robin Swinkels (NED)
Pertahanan Sisilia Richer-Rauzer
Zurich (4), WUCC 2010
1.e4 c5 2.Kf3 d6 3.d4 cxd4 4.Kxd4 Kf6 5.Kc3 Kc6 6.Gg5 e6 7.Md2 a6 8.0–0–0 Gd7 9.f3 Ge7 10.Ge3 h5 11.Rb1 Mc7 12.Kxc6 Gxc6 13.Ke2 d5 14.e5 Kd7 15.f4 Gb5 16.Kd4 Gxf1 17.Bhxf1 g6 18.Mf2 b5 19.Bd3 b4 20.f5 gxf5
Pitra Andika, pecatur kelahiran Medan 20 Juni 1985 itu memiliki bakat alam khas Sumatera Utara. Mentalnya juga kuat khas orang Medan, sesuatu yang dibutuhkan dalam permainan catur. Kemenangannya atas GM Robin Swinkels juga berkat mentalnya yang kuat tersebut. Sebab dalam posisi kritis yang saling menyerang, ada momen di mana harus diambil suatu keputusan yang riskan, Pitra menunjukkan keberaniannya memutuskan mengorbankan bidak dan bahkan Kuda!
Seperti dapat dilihat dalam notasi dan diagram terlampir, Pitra mengambil keputusan riskan tersebut berturut-turut pada langkah ke-20 dan ke-21. Namun tanda-tanda kemenangan baru diperolehnya pada langkah ke-36 setelah Robin kurang akurat dengan memainkan langkah ambisius 36…d3, yang kelihatan bagus tapi ternyata mudah ditangkis, padahal langkah tersebut menyebabkan ia kalah dua bidak. Kemudian Pitra menyelesaikan permainan dengan sempurna.
Pembaca dapat menyimak langkah-langkah tersebut melalui notasi terlampir berikut ini.
Pitra Andika (INA) – GM Robin Swinkels (NED)
Pertahanan Sisilia Richer-Rauzer
Zurich (4), WUCC 2010
1.e4 c5 2.Kf3 d6 3.d4 cxd4 4.Kxd4 Kf6 5.Kc3 Kc6 6.Gg5 e6 7.Md2 a6 8.0–0–0 Gd7 9.f3 Ge7 10.Ge3 h5 11.Rb1 Mc7 12.Kxc6 Gxc6 13.Ke2 d5 14.e5 Kd7 15.f4 Gb5 16.Kd4 Gxf1 17.Bhxf1 g6 18.Mf2 b5 19.Bd3 b4 20.f5 gxf5
Lihat diagram.
21.Kxf5! Kxe5 22.Kxe7 Mxe7 23.Bd4 Kg4 24.Me1 Kxe3 25.Mxe3 a5 26.Mf2 Ba6 27.Mg3 Bd6 28.c4 bxc3 29.Mxc3 Bg8 30.g3 Bg4 31.Bdf4 d4 32.Mxa5 Bxf4 33.gxf4 Bd5 34.Ma8+ Bd8 35.Mc6+ Rf8 36.f5 d3 37.fxe6 d2 38.Rc2 Mg5 39.Bxf7+ Rg8 40.Bd7 d1M+ 41.Rxd1 Bf8 42.Bd2 Bf1+ 43.Re2 Bf5 44.Mc8+ Bf8 45.Mc4 Mg2+ 46.Rd1 Mg1+ 47.Rc2 Mg6+ 48.Bd3 Mg2+ 49.Bd2 Mg6+ 50.Md3 Bc8+ 51.Rb1 Mg5 52.e7 Mg1+ 53.Bd1 1–0
Teks foto:
21.Kxf5! Kxe5 22.Kxe7 Mxe7 23.Bd4 Kg4 24.Me1 Kxe3 25.Mxe3 a5 26.Mf2 Ba6 27.Mg3 Bd6 28.c4 bxc3 29.Mxc3 Bg8 30.g3 Bg4 31.Bdf4 d4 32.Mxa5 Bxf4 33.gxf4 Bd5 34.Ma8+ Bd8 35.Mc6+ Rf8 36.f5 d3 37.fxe6 d2 38.Rc2 Mg5 39.Bxf7+ Rg8 40.Bd7 d1M+ 41.Rxd1 Bf8 42.Bd2 Bf1+ 43.Re2 Bf5 44.Mc8+ Bf8 45.Mc4 Mg2+ 46.Rd1 Mg1+ 47.Rc2 Mg6+ 48.Bd3 Mg2+ 49.Bd2 Mg6+ 50.Md3 Bc8+ 51.Rb1 Mg5 52.e7 Mg1+ 53.Bd1 1–0
Teks foto:
Pitra Andika dengan jaket merah putih di dada (foto oleh Kristianus Liem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar