Kejuaraan Dunia Catur Mahasiswa 2010
Megar dan Tirta Melangkah Mulus, Irene Tertahan
Grandmaster Susanto Megaranto (rating 2516) dan Master Internasional Tirta Chandra Purnama (2400) mengawali babak pertama Kejuaraan Dunia Catur Mahasiswa (World University Chess Championship) 2010 di Zurich, Swiss, dengan mulus!
Pada babak pertama yang berlangsung di kampus Universitas Zurich, Minggu (5/9), Susanto dan Tirta masing-masing mengalahkan Ganzorig Erdene (2330) dan Gantumur Orgil, keduanya dari Mongolia. Susanto hanya membutuhkan 30 langkah untuk menyudahi perlawanan Erdene, sementara Tirta bertarung hingga 39 langkah.
Di bagian putri, GMW Irene Kharisma Sukandar (2372) yang diunggulkan di peringkat tiga di bawah MI Batkhuyag Munguntuul (2412, Mongolia) dan GMW Tamar Tsereteli (2384, Georgia), harus puas bermain remis pada langkah ke-29 lawan Pauline van Nies (2167) dari Belanda. Irene sempat ketinggalan dua bidak namun mendapat kompensasi serangan di mana kemungkinan pengorbanan Gajah atau Benteng mengintip setiap saat. Ketika remis disepakati Irene dalam posisi tertinggal satu bidak tetapi skak abadi dapat dilancarkan Irene dengan mudah.
Hasil Lainnya
Para pecatur Indonesia lainnya, yang seluruhnya menghadapi lawan yang relatif lebih kuat, tidak ada yang mampu bikin kejutan. Surya yang bertarung seratus langkah lebih nyaris mampu menahan remis dalam permainan akhir Menteri ketinggalan satu bidak.
Berikut ini hasil lengkapnya:
Surya Wahyudi (2233)-MI Marian Jurcik (2466, Slovakia) 0-1
MI Ilya Khmelniker (2483, Israel)-Pitra Andika (2283) 1-0
Baiq Vina Lestari (2177)-GMW Tamar Tsereteli (2384, Georgia) 0-1
WCM Evi Lindiawati (2133)-GMW Sopiko Guramishvili (2343, Georgia) 0-1
WCM Kadek Iin Dwijayanti (1889)-MIW Sarah Hoolt (2251, Jerman) 0-1
Enam Belas Grandmaster
Kejuaran Dunia Catur Mahasiswa yang ke-11 ini dibuka oleh bersama oleh Ketua Panitia Bernhard Burkhardt, Wakil Presiden FISU Hassan Chick dan Rektor Universitas Zurich Andreas Fischer pada Minggu (5/9) paginya. Tercatat 94 mahasiswa dan mahasiswi dari 27 negara ikut ambil bagian. Sepuluh di antaranya bergelar Grandmaster (GM) termasuk Susanto Megaranto yang diunggulkan di peringkat sepuluh; dan enam di antaranya bergelar Grandmaster Wanita (GMW) termasuk Irene Kharisma Sukandar yang diunggulkan di peringkat tiga.
Kejuaraan dunia yang menggunakan sistem Swiss 9 babak ini akan berlangsung hingga 11 September 2010. Tersedia tiga medali emas dari nomor perorangan putra dan putri. Satu emas lainnya tersedia dari nomor beregu yang tidak dipertandingkan, melainkan diambil dari nilai tiga peserta terbaik setiap negara (2 putra 1 putri atau 2 putri 1 putra).
Indonesia mengirimkan 8 pecatur (4 putra dan 4 putri) dipimpin oleh Bambang Sarengat sebagai Ketua Delegasi, Sudarsono Marlan sebagai Team Manager dan Kristianus Liem sebagai kapten regu.
Teks foto:
Tim Indonesia di depan kampus Universitas Zurich, dari kiri Susanto Megaranto, Surya Wahudi, Sudarsono Marlan, Kristianus Liem, Irene Kharisma Sukandar, Pitra Andika, Kadek Iin Dwijayanti, Tirta Chandra Purnama, Baiq Vina Lestari, Evi Lindiawati, Bambang Sarengat.
Megar dan Tirta Melangkah Mulus, Irene Tertahan
Grandmaster Susanto Megaranto (rating 2516) dan Master Internasional Tirta Chandra Purnama (2400) mengawali babak pertama Kejuaraan Dunia Catur Mahasiswa (World University Chess Championship) 2010 di Zurich, Swiss, dengan mulus!
Pada babak pertama yang berlangsung di kampus Universitas Zurich, Minggu (5/9), Susanto dan Tirta masing-masing mengalahkan Ganzorig Erdene (2330) dan Gantumur Orgil, keduanya dari Mongolia. Susanto hanya membutuhkan 30 langkah untuk menyudahi perlawanan Erdene, sementara Tirta bertarung hingga 39 langkah.
Di bagian putri, GMW Irene Kharisma Sukandar (2372) yang diunggulkan di peringkat tiga di bawah MI Batkhuyag Munguntuul (2412, Mongolia) dan GMW Tamar Tsereteli (2384, Georgia), harus puas bermain remis pada langkah ke-29 lawan Pauline van Nies (2167) dari Belanda. Irene sempat ketinggalan dua bidak namun mendapat kompensasi serangan di mana kemungkinan pengorbanan Gajah atau Benteng mengintip setiap saat. Ketika remis disepakati Irene dalam posisi tertinggal satu bidak tetapi skak abadi dapat dilancarkan Irene dengan mudah.
Hasil Lainnya
Para pecatur Indonesia lainnya, yang seluruhnya menghadapi lawan yang relatif lebih kuat, tidak ada yang mampu bikin kejutan. Surya yang bertarung seratus langkah lebih nyaris mampu menahan remis dalam permainan akhir Menteri ketinggalan satu bidak.
Berikut ini hasil lengkapnya:
Surya Wahyudi (2233)-MI Marian Jurcik (2466, Slovakia) 0-1
MI Ilya Khmelniker (2483, Israel)-Pitra Andika (2283) 1-0
Baiq Vina Lestari (2177)-GMW Tamar Tsereteli (2384, Georgia) 0-1
WCM Evi Lindiawati (2133)-GMW Sopiko Guramishvili (2343, Georgia) 0-1
WCM Kadek Iin Dwijayanti (1889)-MIW Sarah Hoolt (2251, Jerman) 0-1
Enam Belas Grandmaster
Kejuaran Dunia Catur Mahasiswa yang ke-11 ini dibuka oleh bersama oleh Ketua Panitia Bernhard Burkhardt, Wakil Presiden FISU Hassan Chick dan Rektor Universitas Zurich Andreas Fischer pada Minggu (5/9) paginya. Tercatat 94 mahasiswa dan mahasiswi dari 27 negara ikut ambil bagian. Sepuluh di antaranya bergelar Grandmaster (GM) termasuk Susanto Megaranto yang diunggulkan di peringkat sepuluh; dan enam di antaranya bergelar Grandmaster Wanita (GMW) termasuk Irene Kharisma Sukandar yang diunggulkan di peringkat tiga.
Kejuaraan dunia yang menggunakan sistem Swiss 9 babak ini akan berlangsung hingga 11 September 2010. Tersedia tiga medali emas dari nomor perorangan putra dan putri. Satu emas lainnya tersedia dari nomor beregu yang tidak dipertandingkan, melainkan diambil dari nilai tiga peserta terbaik setiap negara (2 putra 1 putri atau 2 putri 1 putra).
Indonesia mengirimkan 8 pecatur (4 putra dan 4 putri) dipimpin oleh Bambang Sarengat sebagai Ketua Delegasi, Sudarsono Marlan sebagai Team Manager dan Kristianus Liem sebagai kapten regu.
Teks foto:
Tim Indonesia di depan kampus Universitas Zurich, dari kiri Susanto Megaranto, Surya Wahudi, Sudarsono Marlan, Kristianus Liem, Irene Kharisma Sukandar, Pitra Andika, Kadek Iin Dwijayanti, Tirta Chandra Purnama, Baiq Vina Lestari, Evi Lindiawati, Bambang Sarengat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar