Entri yang Diunggulkan

Kejuaraan Catur Asia U18 Mixed Doubles Team 2023

  Tim Indonesia Memimpin,  5 Kali Menang, 1 Seri   Tim catur Indonesia yang terdiri dari FM Aditya Bagus Arfan dan Laysa Latifah memim...

Senin, 07 September 2009

Son dan Hai Bersanding, Farid Raih Norma MI


Kuala Lumpur Open 2009
Son dan Hai Bersanding, Farid Raih Norma MI

Hari keempat Kuala Lumpur Open 2009 di Shah’s Village Hotel, Petaling Jaya, Malaysia, Senin (7/9), yang mempertandingkan babak keenam dan ketujuh mempertontonkan strategi para Grandmaster untuk tetap berada di deretan atas mengintip peluang untuk minimal meraih hadiah tiga besar kalaupun misalnya tidak dapat menjadi juara!

Unggulan kedua GM Dao Thien Hai (Vietnam, 2542) memaksakan kemenangan ketika jumpa MI Dede Liu (Indonesia, 2419), lalu remis pendek dengan rekan senegaranya unggulan pertama GM Nguyen Ngoc Truong Son (2589). Tambahan satu setengah angka itu cukup bagi Hai untuk menyamai angka pimpinan klasemen sementara Son yang tidak terlalu ngotot saat jumpa MI Irwanto Sadikin (Indonesia, 2429) pagi harinya. Son dan Hai kini sama-sama sudah mengemas 5,5 angka.

Ada enam pecatur yang menguntit mereka dengan perbedaan setengah angka saja. Mereka adalah GM Marat Dzhumaev (Uzbekistan, 2532), MF Yevgeniy Pak (Uzbekistan, 2348), MF Daniel Chan Yi-Ren (Singapura, 2340), dan tiga pecatur Indonesia GM Susanto Megaranto (2527), MI Irwanto Sadikin (Indonesia, 2429) serta MF Syarif Mahmud (2347).

Marat kembali masuk deretan atas setelah memaksakan kemenangan atas CM Nguyen Hoang Nam (Vietnam, 2329) lalu remis singkat lawan rekan senegaranya MI Tahir Vakhidov (2520). Hanya Susanto yang dua kali memaksakan kemenangan dan berhasil, yaitu atas Ian Udani (Filipina, 2241) dan MF Timothy Chan Wei Xuan (Singapura, 2363).

Farid Firman Syah Raih Norma MI

Pecatur muda Indonesia CM Farid Firman Syah (rating 2207), 16 tahun, berhasil mengumpulkan 4,5 angka setelah menahan remis MF Awam Wahono (2393) dan MI Dede Liu (2419). Melihat rating rata-rata lawannya selama tujuh babak pertama yang sangat tinggi, yaitu mencapai angka 2478, maka angka empat setengah tersebut ternyata sudah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan norma MI. Farid hanya perlu mempertahankan mendapatkan lawan yang ratingnya tetap tinggi pada dua babak terakhir.

Pada babak kedelapan Selasa (8/9) pagi, lawan Farid adalah GM Saidali Iuldachev (Uzbekistan, 2519) yang membuat rating rata-rata lawannya kembali naik mencapai 2517. Itu membuka peluang Farid untuk meraih norma GM pula kalau ia mampu mencapai 6 angka (berarti harus sekali menang dan sekali remis pada babak kedelapan dan sembilan) dan pada babak terakhir juga harus bertemu dengan lawan yang telah bergelar GM pula!

Bagusnya penampilan Farid di Kuala Lumpur Open ternyata tidak diikuti oleh keempat anggota Indonesian Dream Girls. MFW Medina Warda Aulia (1950) menambah satu setengah angka, tetapi itu didapat dari menang WO atas Biswajit Bharadaj (India, 1920) yang telat bangun, dan kalau boleh dipuji adalah hasil remisnya lawan MI Chandrasekhar Gokhale (India, 2284). Kini Medina sudah mengumpulkan 3,5 angka.

WCM Chelsie Monica Sihite (1986) tidak berhasil menambah angka karena kalah berturut-turut dari Ferdiman Tersiman (1978) dan Djoni Oentoro, keduanya dari Indonesia. Chelsie masih terseok dengan 1,5 angka.

MFW Dewi AA Citra (1931) kalah dari Joni Tanda dan bermain remis pendek dengan rekannya Virda Rizka Aulia. Citra dan Virda sama-sama mengemas 2,5 angka. Virda pada babak keenam menang dari Chen I Chen (China Taipe, 1715).

Hari kelima Kuala Lumpur Open Selasa (8/9) akan mempertandingkan dua babak terakhir, yaitu babak kedelapan mulai pukul 08.30 pagi lalu babak kesembilan mulai pukul 14.30.

KL Young Talent Chess Challenge 2009

Seperti sudah saya sampaikan pada laporan sebelumnya, bahwa pada tempat dan waktu yang sama sebetulnya juga berlangsung dwitarung KL Young Talent Chess Challenge 2009) yang mempertemukan delapan regu dari tiga negara, yaitu Indonesia, Singapura dan tuan rumah Malaysia yang menurunkan dua (regu KLCA dan PCU Asia). Empat regu di KU14 tahun dan empat regu lainnya di KU12 tahun. Masing-masing regu terdiri dari tiga pemain yang bertanding menggunakan sistem Scheveningen atau saling ketemu semua di antara ketiga pemain lawan sehingga total babaknya juga sembilan babak.

Regu catur Indonedia yang merupakan gabungan dari siswa SCUA (Sekolah Catur Utut Adianto Bekasi) dan SCUAR Surabaya, mendominasi jalannya pertandingan di KU10 tahun maupun KU14 tahun. Di KU10, Indonesia berturut-turut mengalahkan regu KLCA (Kuala Lumpu Chess Association, Malaysia) dengan skor 2,5-0,5; 3-0 dan kalah 1-2 atau skor totalnya Indonesia menang 6,5-2,5.

Lalu pada babak empat hingga enam regu Indonesia kembali menang telak atas regu Singapura dengan skor total 7,5-1,5 (skor per babaknya 3-0; 2-1; dan 2,5-0,5). Pada babak tujuh hingga sembilan Indonesia jumpa regu PCU Asia Malaysia. Hasil regu lainnya PCU Asia vs Singapura 3,5-5,5. PCU Asia vs KLCA 4-5.

Di KU14 tahun, regu Indonesia juga mendominasi jalannya pertandingan, mengalahkan KLCA 7-2; dan Singapura 5-4. Hasil regu lainnya: Singapura vs PCU Asia 7,5-1,5. PCU Asia vs KLCA 5-4.

Laporan langsung Kristianus Liem dari Kuala Lumpur.
Hp saya di Malaysia +60133150295

NB: Lihat pula informasi tambahan dan foto pada www.potretcatur.blogspot.com, situs resmi panitia www.klchess.com dan www.chessasia.net


Teks foto: CM Farid Firman Syah, 16 tahun, sudah memastikan meraih norma MI di Kuala Lumpur Open! (Foto oleh Kristianus Liem)

Tidak ada komentar: