Irene Nyaris Menang
Pertemuan Irene vs Tania tak ubahnya babak kelima Dwitarung JAPFA! Irene dengan buah Putih terdesak di tahap pembukaan, dan terpaksa melepas kualitas pada langkah ke-26, tapi mendapat kompensasi pasangan Gajah. Permainan berkembang liar dan menegangkan.
Irene berbalik unggul mulai langkah ke-38 setelah Tania bermain terlalu ambisius. Pada langkah ke-41, jika Irene bersedia tukar Menteri maka ia memiliki permainan akhir menang. Namun Irene memilih merebut satu bidak Tania lainnya. Akibatnya Tania mengambil-alih inisiatif lagi dan melancarkan korban Benteng pada langkah ke-43, yang membuatnya dapat melakukan skak abadi.
Susanto yang sariawan lidahnya, main seperti tanpa gairah. Pada langkah ke-8 sudah mengajak tukar Menteri dalam pertahanan Empat Kuda. Pada langkah ke-10 sudah terjadi permainan akhir sepasang Gajah dan sepasang Benteng dengan masing-masing memiliki tujuh bidak. Situasi ini tentu menyenangkan dan memudahkan lawannya yang nongelar dan memiliki rating jauh lebih rendah.
Pada langkah ke-24 sudah terjadi permainan akhir Gajah sewarna dengan masing-masing memiliki enam bidak. Santo yang yakin posisi itu adalah posisi remis, mulai santai dengan sering menonton partai orang lain. Itulah tanda awalnya kekalahan, karena Yu terus duduk tekun berpikir keras mencari cara dan sumber-sumber kreativitas lainnya.
Sejak langkah ke-28 Santo hanya menggerakkan Gajahnya bolak-balik karena yakin Yu tak mungkin mampu menembus daerah pertahanannya hanya bermodalkan satu Gajah. Suatu pemikiran yang meremehkan kompleksitas catur, akibatnya bisa fatal. Sebelum yang namanya dead draw, remis mutlak menurut teori catur, seharusnya seorang pemain tidak boleh lengah.
Pada langkah ke-51 Yu menemukan ide bagus berupa pengorbanan bidak di petak f5, yang tiba-tiba saja membuka peluang kemenangan buat Putih. Dua langkah kemudian, setelah bidak Yu maju ke petak f6 dan menjadi bidak bebas yang terjaga, kemenangan sudah di depan mata. Upaya Santo hanya mampu menunda kekalahan hingga langkah ke-63. Itulah buah buat pecatur yang tekun, dan hukuman buat pecatur yang meremehkan kompleksitas permainan catur!
Notasi
Berikut ini notasi dua partai kalahnya Susanto dan remisnya Irene pada babak ketujuh.
Yu Ruiyuan - Megaranto,Susanto
Pertahanan Empat Kuda [C48]
Subic (7), 27.04.2010
1.e4 e5 2.Kc3 Kf6 3.Kf3 Kc6 4.Gb5 Kd4 5.Kxd4 exd4 6.e5 dxc3 7.exf6 Mxf6 8.dxc3 Me5+ 9.Me2 Mxe2+ 10.Gxe2 d5 11.Gf4 c6 12.c4 Ge6 13.cxd5 Gxd5 14.0–0 Gc5 15.a3 0–0 16.Bfe1 Bfe8 17.Gd3 g6 18.Ge5 Gf8 19.Be2 Gg7 20.Bae1 Gxe5 21.Bxe5 Bxe5 22.Bxe5 Rf8 23.f4 Be8 24.Bxe8+ Rxe8 25.c4 Ge6 26.c5 Re7 27.Rf2 h6 28.Re3 Gd5 29.g3 Ge6 30.Rd4 Gd5 31.Gf1 Gb3 32.Gh3 f6 33.Gc8 b6 34.Gg4 b5 35.Gf3 Rd7 36.Ge4 Gf7 37.h4 Ge8 38.g4 Re6 39.Gc2 a5 40.Gb3+ Re7 41.g5 h5 42.Gd1 Re6 43.Re4 Gf7 44.Gf3 Re7 45.Rd4 Ge8 46.Gg2 Gd7 47.Ge4 Rf7 48.Re3 Rg7 49.Gf3 Ge8 50.Rd4 Gd7 51.f5 fxg5 52.hxg5 Rf7 53.f6 a4 54.Re5 Ge8 55.Rd6 h4 56.Gg4 Rf8 57.Re5 Gf7 58.Rf4 Gd5 59.Gf3 h3 60.Gxd5 cxd5 61.Rg3 1–0
Sukandar,Irene Kharisma - Sachdev,Tania
Pembukaan Italia [C54]
Subic (7), 27.04.2010
1.e4 e5 2.Kf3 Kc6 3.Gc4 Kf6 4.d3 Gc5 5.c3 0–0 6.Gb3 d5 7.Me2 h6 8.h3 dxe4 9.dxe4 Me7 10.0–0 a6 11.Be1 Gd7 12.Kbd2 Bad8 13.Gc2 Kh5 14.Kf1 Kb4 15.Gb1 Gb5 16.c4 Gd7 17.a3 Kc6 18.b4 Kd4 19.Md1 Kxf3+ 20.Mxf3 Gd4 21.Ba2 Mh4 22.Ke3 Gxe3 23.Gxe3 Ge6 24.Bc2 f5 25.exf5 Gxf5 26.Mxb7 Gxc2 27.Gxc2 Mxc4 28.Bc1 Me6 29.Me4 Kf6 30.Mg6 Mf7 31.Mg3 Kh5 32.Mxe5 Bde8 33.Mc3 Kf4 34.Rh1 Mf6 35.Mc4+ Rh8 36.Gb1 Mg5 37.Bg1 Bf6 38.Mc2 Mg6 39.Mxc7 Mg5 40.Mc2 Mg6 41.Ma4 Mh5 42.Gxf4 Bxf4 43.Mxa6 Bf3 44.Rh2 Me5+ 45.Rh1 Mh5 46.Rh2 Me5+ 47.Rh1 Mh5 48.Rh2 ½–½
Teks foto: Partai Susanto Megaranto vs Yu Ruiyuan dari Cina pada babak ketujuh yang dimenangkan sang lawan karena sangat tekun. (Foto oleh Kristianus Liem)
Pertemuan Irene vs Tania tak ubahnya babak kelima Dwitarung JAPFA! Irene dengan buah Putih terdesak di tahap pembukaan, dan terpaksa melepas kualitas pada langkah ke-26, tapi mendapat kompensasi pasangan Gajah. Permainan berkembang liar dan menegangkan.
Irene berbalik unggul mulai langkah ke-38 setelah Tania bermain terlalu ambisius. Pada langkah ke-41, jika Irene bersedia tukar Menteri maka ia memiliki permainan akhir menang. Namun Irene memilih merebut satu bidak Tania lainnya. Akibatnya Tania mengambil-alih inisiatif lagi dan melancarkan korban Benteng pada langkah ke-43, yang membuatnya dapat melakukan skak abadi.
Susanto yang sariawan lidahnya, main seperti tanpa gairah. Pada langkah ke-8 sudah mengajak tukar Menteri dalam pertahanan Empat Kuda. Pada langkah ke-10 sudah terjadi permainan akhir sepasang Gajah dan sepasang Benteng dengan masing-masing memiliki tujuh bidak. Situasi ini tentu menyenangkan dan memudahkan lawannya yang nongelar dan memiliki rating jauh lebih rendah.
Pada langkah ke-24 sudah terjadi permainan akhir Gajah sewarna dengan masing-masing memiliki enam bidak. Santo yang yakin posisi itu adalah posisi remis, mulai santai dengan sering menonton partai orang lain. Itulah tanda awalnya kekalahan, karena Yu terus duduk tekun berpikir keras mencari cara dan sumber-sumber kreativitas lainnya.
Sejak langkah ke-28 Santo hanya menggerakkan Gajahnya bolak-balik karena yakin Yu tak mungkin mampu menembus daerah pertahanannya hanya bermodalkan satu Gajah. Suatu pemikiran yang meremehkan kompleksitas catur, akibatnya bisa fatal. Sebelum yang namanya dead draw, remis mutlak menurut teori catur, seharusnya seorang pemain tidak boleh lengah.
Pada langkah ke-51 Yu menemukan ide bagus berupa pengorbanan bidak di petak f5, yang tiba-tiba saja membuka peluang kemenangan buat Putih. Dua langkah kemudian, setelah bidak Yu maju ke petak f6 dan menjadi bidak bebas yang terjaga, kemenangan sudah di depan mata. Upaya Santo hanya mampu menunda kekalahan hingga langkah ke-63. Itulah buah buat pecatur yang tekun, dan hukuman buat pecatur yang meremehkan kompleksitas permainan catur!
Notasi
Berikut ini notasi dua partai kalahnya Susanto dan remisnya Irene pada babak ketujuh.
Yu Ruiyuan - Megaranto,Susanto
Pertahanan Empat Kuda [C48]
Subic (7), 27.04.2010
1.e4 e5 2.Kc3 Kf6 3.Kf3 Kc6 4.Gb5 Kd4 5.Kxd4 exd4 6.e5 dxc3 7.exf6 Mxf6 8.dxc3 Me5+ 9.Me2 Mxe2+ 10.Gxe2 d5 11.Gf4 c6 12.c4 Ge6 13.cxd5 Gxd5 14.0–0 Gc5 15.a3 0–0 16.Bfe1 Bfe8 17.Gd3 g6 18.Ge5 Gf8 19.Be2 Gg7 20.Bae1 Gxe5 21.Bxe5 Bxe5 22.Bxe5 Rf8 23.f4 Be8 24.Bxe8+ Rxe8 25.c4 Ge6 26.c5 Re7 27.Rf2 h6 28.Re3 Gd5 29.g3 Ge6 30.Rd4 Gd5 31.Gf1 Gb3 32.Gh3 f6 33.Gc8 b6 34.Gg4 b5 35.Gf3 Rd7 36.Ge4 Gf7 37.h4 Ge8 38.g4 Re6 39.Gc2 a5 40.Gb3+ Re7 41.g5 h5 42.Gd1 Re6 43.Re4 Gf7 44.Gf3 Re7 45.Rd4 Ge8 46.Gg2 Gd7 47.Ge4 Rf7 48.Re3 Rg7 49.Gf3 Ge8 50.Rd4 Gd7 51.f5 fxg5 52.hxg5 Rf7 53.f6 a4 54.Re5 Ge8 55.Rd6 h4 56.Gg4 Rf8 57.Re5 Gf7 58.Rf4 Gd5 59.Gf3 h3 60.Gxd5 cxd5 61.Rg3 1–0
Sukandar,Irene Kharisma - Sachdev,Tania
Pembukaan Italia [C54]
Subic (7), 27.04.2010
1.e4 e5 2.Kf3 Kc6 3.Gc4 Kf6 4.d3 Gc5 5.c3 0–0 6.Gb3 d5 7.Me2 h6 8.h3 dxe4 9.dxe4 Me7 10.0–0 a6 11.Be1 Gd7 12.Kbd2 Bad8 13.Gc2 Kh5 14.Kf1 Kb4 15.Gb1 Gb5 16.c4 Gd7 17.a3 Kc6 18.b4 Kd4 19.Md1 Kxf3+ 20.Mxf3 Gd4 21.Ba2 Mh4 22.Ke3 Gxe3 23.Gxe3 Ge6 24.Bc2 f5 25.exf5 Gxf5 26.Mxb7 Gxc2 27.Gxc2 Mxc4 28.Bc1 Me6 29.Me4 Kf6 30.Mg6 Mf7 31.Mg3 Kh5 32.Mxe5 Bde8 33.Mc3 Kf4 34.Rh1 Mf6 35.Mc4+ Rh8 36.Gb1 Mg5 37.Bg1 Bf6 38.Mc2 Mg6 39.Mxc7 Mg5 40.Mc2 Mg6 41.Ma4 Mh5 42.Gxf4 Bxf4 43.Mxa6 Bf3 44.Rh2 Me5+ 45.Rh1 Mh5 46.Rh2 Me5+ 47.Rh1 Mh5 48.Rh2 ½–½
Teks foto: Partai Susanto Megaranto vs Yu Ruiyuan dari Cina pada babak ketujuh yang dimenangkan sang lawan karena sangat tekun. (Foto oleh Kristianus Liem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar