POTRET adalah suatu rekaman peristiwa pada suatu momen bersejarah. Blog ini didekasikan untuk memotret potongan sejarah catur dari kacamata seorang penikmatnya.
Entri yang Diunggulkan
Kejuaraan Catur Asia U18 Mixed Doubles Team 2023
Tim Indonesia Memimpin, 5 Kali Menang, 1 Seri Tim catur Indonesia yang terdiri dari FM Aditya Bagus Arfan dan Laysa Latifah memim...
Senin, 09 November 2009
Indonesia Berpeluang Tambah 2 Emas
Hari ketiga pertandingan cabang catur ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) ke-3, di Hotel Sahid Jaya, Jumat 6 November 2009, mempertandingkan babak ketiga dan keempat catur standar sehingga belum ada penentuan siapa atau regu mana yang berhasil merebut medali.
Namun demikian peluang tim Indonesia untuk menambah pundi-pundi perolehan medali emasnya masih terbuka lebar karena para pecatur andalannya banyak yang berada di posisi atas pada daftar ranking sementaranya.
Misalnya di bagian putri, dari tiga pecatur yang memimpin dengan 2,5 angka dari empat babak yang sudah dimainkan, dua di antaranya pecatur Indonesia. Yaitu Yuni Veronika (tim INA2) dan Anastasia Patrick (tim INA3). Satu pecatur lainnya Dao Thi Lan Anh dari Vietnam. Namun Dao sementara memiliki nilai tie-break lebih baik dari kedua pecatur Indonesia tersebut. Namun demikian, menurut MNW Stefani Dian Cheri, pelatih tim putri Indonesia, dua pecatur Indonesia yang saling bertemu di babak terakhir, Yuni vs Anastasia, akan memiliki nilai tie-break lebih baik 0,25 poin kalau saling mengalahkan, atau hasilnya bukan remis, karena tie-break di sini menggunakan perhitungan Solkoff (mengambil total poin setiap lawannya). Itu bisa terjadi karena lawan Dao pada babak terakhir adalah pecatur Indonesia Widya Tri Febriyanti yang sementara berada di posisi terbawa dengan 1 angka.
“Karena itu saya menginstruksikan kepada Anastasia dan Yuni bahwa mereka harus bermain kalah menang, tidak boleh bermain remis,” cerita Stefani.
Keadaan yang serupa juga terjadi di bagian putra: dari tiga pecatur yang memimpin dengan 3,5 angka dari empat babak, dua di antaranya pecatur Indonesia, yaitu Azarya Jodi Setyaki (tim INA3) dan SeanWinshand Cuhendi (tim INA3). Satu pecatur lainnya Le Huu Thai dari Vietnam.
Di bagian putra ini, Le juga memiliki nilai Solkoff lebih baik daripada kedua pecatur Indonesia tersebut, tetapi catur standar putra ini mempertandingkan enam babak sistem Swiss sehingga peluang masih terbuka lebar bagi ketiganya karena dalam dua babak terakhir mungkin saja terjadi hal-hal yang mengejutkan. Namun emas beregu catur standar kemungkinan dapat direbut tim INA3 lagi karena dua pecatur andalannya, Jodi dan Sean, berduet di peringkat atas terus.
Teks foto: Suasana pertandingan ASEAN Primary School Sport Olympaid ke-3 tahun 2009 di Jakarta, Indonesia (Foto oleh Kristianus Liem)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar