Irene Kharisma Sukandar ulang tahun yang keenam belas pada Senin 7 April 2008 kemarin. Karena sedang semangat dan tekun-tekunnya latihan bersama pelatih asing Tibor Karolyi, Irene merayakan ulang tahunnya secara sederhana di ruang kelas Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Bekasi bersama-sama rekan-rekan pecatur seangkatannya maupun para pecatur cilik lainnya yang juga punya cita-cita sama besar dengannya, yaitu menjadi Grandmaster.
Lagu Happy Birthday dinyanyikan bersama-sama dengan Ibu Yanti -- ibu dari tiga pecatur junior nasional Angela, Tika dan Aji Pamungkas – sebagai konduktornya. Acara ulangtahun tersebut juga dilakukan malam hari sekitar pukul tujuh setelah Irene menyelesaikan latihan spartannya bersama pelatih asing dari Hungaria tersebut. "Sebetulnya saya bilang Irene minta ijin saja latihannya setengah hari saja karena ada acara keluarga, tapi Irenenya menolak, katanya mending latihan karena mengejar waktu," jelas sang papa Singgih Yehezkiel.
Irene saat ini memang tengah bekerja keras mempersiapkan diri menghadapi Turnamen Grandmaster Wanita JAPFA Chess Festival di Jakarta 15-20 April mendatang, agar cita-citanya -- yang juga cita-cita masyarakat catur Indonesia -- untuk dapat meraih Norma GMW bisa segera terwujud.
Sebelum tiup lilin, ada acara doa bersama bagi kesehatan dan keberhasilan Irene dalam karirnya. Selamat Ulang Tahun Ren! Semoga cita-citamu segera terwujud!
Ulangtahun Kaisar Jenius Simultan Pekan sebelumnya, atau tepatnya 28 Maret 2008, MN Kaisar Jenius merayakan ulangtahun secara sederhana dengan mengadakan simultan gratis untuk para pecatur junior nasional yang tengah digodok di SCUA Bekasi. Ada lima belas peserta termasuk adik bungsu Kaisar, Diajeng Theresa.
Pertandingan dimulai pukul tujuh malam lebih karena menunggu Kaisar pulang kuliah. Setelah acara tiup lilin dan potong kue tart, acara pertandingan pun dimulai. Diajeng yang baru berusia empat tahun menang paling cepat, karena itu mendapat piala khusus, yang mudah-mudahan bakal memacunya untuk ikut berlatih dan mengikuti jejak kedua kakaknya berlaga di dunia catur nasional dan bahkan internasional.
Pertandingan lainnya berjalan panjang dan seru sekali. Kaisar tentu tidak mau kalah, tetapi para pecatur cilik masa depan Indonesia itu, baik yang putra maupun yang putri juga tidak mau kalah. Akhirnya pertandingan baru selesai menjelang pukul dua belas malam!
Kaisar menang tipis 7,5-6,5 tanpa menghitung skor partai melawan adik bungsunya. Mereka yang menang atau remis akan mendapat bingkisan menarik dari Singgih Yehezkiel, ayah Kaisar. Tapi ada hadiah langsung untuk seluruh peserta simultan, yaitu semangkok baso ayahnya Aay Aisah, pecatur cilik berusia 10 tahun dari Malang yang juga berlatih di SCUA. Baso ayahnya Aay yang berjualan di halaman depan Gedung SCUA itu diborong oleh Pak Singgih untuk seluruh hadirin yang sengaja atau tidak sengaja tengah berada di SCUA!
Lima pecatur cilik yang mampu menang adalah Medina Warda Aulia, Julisa Pasaribu dan kakaknya Benhart Pasaribu, Ridwan Kurnia, dan Rafi Nugraha. Satu lagi pemain yang menang tapi sudah agak dewasa dan menangnya paling terakhir adalah Florian Beneb Tanata. Sementara yang mampu menahan remis dan selesainya kedua paling akhir adalah Maria Swastika atau yang biasa dipanggil Tika.
Selamat Ulang Tahun untuk Kaisar dan selamat juga bagi yang berhasil menang atau remis.
Teks foto: Irene menyalakan lilin disaksikan sang papa dan ibu serta si bungsu Diajeng (Foto oleh Kristianus Liem)
Lagu Happy Birthday dinyanyikan bersama-sama dengan Ibu Yanti -- ibu dari tiga pecatur junior nasional Angela, Tika dan Aji Pamungkas – sebagai konduktornya. Acara ulangtahun tersebut juga dilakukan malam hari sekitar pukul tujuh setelah Irene menyelesaikan latihan spartannya bersama pelatih asing dari Hungaria tersebut. "Sebetulnya saya bilang Irene minta ijin saja latihannya setengah hari saja karena ada acara keluarga, tapi Irenenya menolak, katanya mending latihan karena mengejar waktu," jelas sang papa Singgih Yehezkiel.
Irene saat ini memang tengah bekerja keras mempersiapkan diri menghadapi Turnamen Grandmaster Wanita JAPFA Chess Festival di Jakarta 15-20 April mendatang, agar cita-citanya -- yang juga cita-cita masyarakat catur Indonesia -- untuk dapat meraih Norma GMW bisa segera terwujud.
Sebelum tiup lilin, ada acara doa bersama bagi kesehatan dan keberhasilan Irene dalam karirnya. Selamat Ulang Tahun Ren! Semoga cita-citamu segera terwujud!
Ulangtahun Kaisar Jenius Simultan Pekan sebelumnya, atau tepatnya 28 Maret 2008, MN Kaisar Jenius merayakan ulangtahun secara sederhana dengan mengadakan simultan gratis untuk para pecatur junior nasional yang tengah digodok di SCUA Bekasi. Ada lima belas peserta termasuk adik bungsu Kaisar, Diajeng Theresa.
Pertandingan dimulai pukul tujuh malam lebih karena menunggu Kaisar pulang kuliah. Setelah acara tiup lilin dan potong kue tart, acara pertandingan pun dimulai. Diajeng yang baru berusia empat tahun menang paling cepat, karena itu mendapat piala khusus, yang mudah-mudahan bakal memacunya untuk ikut berlatih dan mengikuti jejak kedua kakaknya berlaga di dunia catur nasional dan bahkan internasional.
Pertandingan lainnya berjalan panjang dan seru sekali. Kaisar tentu tidak mau kalah, tetapi para pecatur cilik masa depan Indonesia itu, baik yang putra maupun yang putri juga tidak mau kalah. Akhirnya pertandingan baru selesai menjelang pukul dua belas malam!
Kaisar menang tipis 7,5-6,5 tanpa menghitung skor partai melawan adik bungsunya. Mereka yang menang atau remis akan mendapat bingkisan menarik dari Singgih Yehezkiel, ayah Kaisar. Tapi ada hadiah langsung untuk seluruh peserta simultan, yaitu semangkok baso ayahnya Aay Aisah, pecatur cilik berusia 10 tahun dari Malang yang juga berlatih di SCUA. Baso ayahnya Aay yang berjualan di halaman depan Gedung SCUA itu diborong oleh Pak Singgih untuk seluruh hadirin yang sengaja atau tidak sengaja tengah berada di SCUA!
Lima pecatur cilik yang mampu menang adalah Medina Warda Aulia, Julisa Pasaribu dan kakaknya Benhart Pasaribu, Ridwan Kurnia, dan Rafi Nugraha. Satu lagi pemain yang menang tapi sudah agak dewasa dan menangnya paling terakhir adalah Florian Beneb Tanata. Sementara yang mampu menahan remis dan selesainya kedua paling akhir adalah Maria Swastika atau yang biasa dipanggil Tika.
Selamat Ulang Tahun untuk Kaisar dan selamat juga bagi yang berhasil menang atau remis.
Teks foto: Irene menyalakan lilin disaksikan sang papa dan ibu serta si bungsu Diajeng (Foto oleh Kristianus Liem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar