Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB Percasi ke-34 yang dilaksanakan di Ruang Maengket Hotel Sahid Kawanua pada Sabtu 9 Oktober 2010, yang dipimpin oleh Waketum PB Percasi Rusdi Taher didampingi Ketum PB Percasi Hasyim Djojohadikusumo dan Ketum Pengprov Percasi Sulut Stefanus Vreeke Runtu, antara lain memutuskan mengenai tuan rumah Kejurnas Catur ke-42 pada tahun 2011. Dari 24 Pengprov Percasi yang hadir, tercatat tiga Pengprov tampil mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah, yaitu Kalbar, Sulsel dan Sumsel.
Setelah diberi kesempatan wakil dari ketiga Pengprov tersebut untuk “berkampanye” mempromosikan kesiapan dan janji fasilitas untuk menarik kepercayaan dan minat Pengprov untuk memilih, digelarlah cara pemilihan berdasarkan Voting tersebut.
Melalui kejar-kejaran angka yang cukup seru antara Sulsel dan Sumsel, akhirnya terpilih Sumsel sebagai tuan rumah Kejurnas tahun depan. Sumsel berhasil mengumpulkan 11 suara, hanya selisih satu suara saja dari Sulsel. Sedang Kalbar yang terlihat paling siap dari sisi administrasi, ternyata hanya mendapat dukungan 3 suara saja.
Terpilihnya Sumsel tak terlepas dari janji-janji berani sang juru kampanye untuk memberikan gratis akomodasi dan transportasi, serta gratis uang pendaftaran pula? Bisakah janji itu dipegang? Bagaimana kalau janji kemudian diingkari lagi?
Teks foto:
Dari kiri: Ketum Percasi Sulut Stefanus Vreeke Runtu; Ketua Umum PB Percasi Hasyim Djojohadikusumo; Wakum PB Percasi Rusdi Taher; Wasekjen PB Percasi Henry Hendratno; Komisi Peraturan PB Percasi Herman Kurniadi. (foto oleh Kristianus Liem)
Setelah diberi kesempatan wakil dari ketiga Pengprov tersebut untuk “berkampanye” mempromosikan kesiapan dan janji fasilitas untuk menarik kepercayaan dan minat Pengprov untuk memilih, digelarlah cara pemilihan berdasarkan Voting tersebut.
Melalui kejar-kejaran angka yang cukup seru antara Sulsel dan Sumsel, akhirnya terpilih Sumsel sebagai tuan rumah Kejurnas tahun depan. Sumsel berhasil mengumpulkan 11 suara, hanya selisih satu suara saja dari Sulsel. Sedang Kalbar yang terlihat paling siap dari sisi administrasi, ternyata hanya mendapat dukungan 3 suara saja.
Terpilihnya Sumsel tak terlepas dari janji-janji berani sang juru kampanye untuk memberikan gratis akomodasi dan transportasi, serta gratis uang pendaftaran pula? Bisakah janji itu dipegang? Bagaimana kalau janji kemudian diingkari lagi?
Teks foto:
Dari kiri: Ketum Percasi Sulut Stefanus Vreeke Runtu; Ketua Umum PB Percasi Hasyim Djojohadikusumo; Wakum PB Percasi Rusdi Taher; Wasekjen PB Percasi Henry Hendratno; Komisi Peraturan PB Percasi Herman Kurniadi. (foto oleh Kristianus Liem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar