Laporan Humas PB Percasi Urry Kartopati:
Dalam udara dingin (sekitar 2 derajat Celcius), babak akhir olimpiade catur ke-39 digelar. Tim putra berhasil menahan imbang Monggolia, sementara tim putri kalah tipis dari Lithuania.
Kekalahan tim putri ini mengandaskan impian untuk membawa pulang piala grup. Karena di ronde terakhir Turki berhasil menyodok dan menjadi juara grup C, dengan mengalahkan Estonia. Dan, tim putri Indonesia pun harus puas di urutan 3 Grup C, atau secara keseluruhan urutan 43 dari 115 regu yang berlaga.
Sementara tim putra yang menahan imbang Mongolia 2:2, memang masih jauh untuk menjadi unggulan di grup. Kekalahan di babak 8 dan 9 atas Meksiko dan Jordania, tak dapat menyelamatkan posisi mereka meski sebelumnya sempat memetik kemenangan atas lawan-lawannya. Sehingga ranking akhir yang didapat adalah 67 dari 149 peserta.
Bermain di meja 34, FM Anjas Novita (2356) ditundukkan FM Namkhai Battulga (2421) setelah permainannya tak dapat berkembang. Tak lama berselang, IM Irwanto Sadikin (2419) menahan remis GM Bazar Khatanbaatar (2392). Dan pemain papan 1 Indonesia, GM Susanto Megaranto (2516) akhirnya mampu menyamakan kedudukan sementara dengan mengalahkan GM Bayarsaikhan Gundavaa (2460).
Partai yang dimainkan IM Taufik Halay (2358) dan Ganzorig Erdene (2330) semula diprediksi akan dimenangkan Taufik. Namun setelah berjalan hingga empat jam, perlawanan yang dilakukan Ganzorig membuat partai ini harus berakhir remis.
Di bagian putri, Baiq Vina Lestari (2177) yang sejak awal memang posisinya sudah tak nyaman, kandas di tangan WIM Simona Limontaite (2187). Namun akhirnya kondisi ini bisa dinetralisir oleh kemenangan WGM Irine Kharisma Sukandar (2372) terhadap WGM Deimante Daulyte (2307).
Suasana pun semakin menegangkan saat partai antara WFM Medina Warda Aulia (2011) dan Vesta Kalvyte (2097) berakhir remis. Satu-satunya harapan Indonesia untuk memperoleh kemenangan tinggal berada di tangan WFM Dewi AA Citra (1987) yang bermain melawan WIM Zivile Sarakauskiene (2171). Namun sejak awal posisi Citra sudah sulit, sehingga akhirnya ia pun menyerah di tangan Zivile.
Berikut hasil lengkap pecatur Indonesia di hari ke 11:
Indonesia (INA) vs Mongolia (MGL) 2 : 2
1. GM Megaranto Susanto 2516 - Gundavaa Bayarsaikhan 2460 1 - 0
2. FM Novita Anjas 2356 - FM Battulga Namkhai 2421 0 - 1
3. IM Halay Taufik 2358 - Erdene Ganzorig 2330 ½ - ½
4. IM Irwanto Sadikin 2419 - GM Khatanbaatar Bazar 2392 ½ - ½
Indonesia (INA) vs Lithuania (LTU) 1½:2½
1. WGM Sukandar Irine Kharisma 2372 - WGM Daulyte Deimante 2307 1 - 0
2. Lestari Baiq Vina 2177 - WIM Limontaite Simona 2187 0 - 1
3. WFM Dewi AA Citra 1987 - WIM Sarakauskiene Zivile 2171 0 - 1
4. WFM Medina Warda Aulia 2011 - Kalvyte Vesta 2097 ½ - ½
Kegiatan lain:
Seperti juga saat awal turnamen, di ronde terakhir ini, Gubernur Ugra, Natalya Komarova hadir saat kegiatan berlangsung. Selain melihat kondisi para pemain yang berlaga di arena, ia pun memberikan hadiah kepada para peserta termuda (berusia 10 tahunan) dalam turnamen ini, seperti Jivon Park (Korea), Danitza Vazquez (Puerto Rico), Gabriella Johnson (Trinidad and Tobago) and Men-Wei Ho (Chinese Taipei). Mereka mendapat memorabilia berupa boneka mammoth yang menjadi simbol dari daerah Khanty-Mansiysk ini.
Penutupan olimpiade catur ke-39, dimulai pukul 20.00 waktu setempat, dibuka dengan tampilan para penari ice skate, dan disusul berbagai pertunjukan menarik lainnya. Sebelum akhirnya acara yang dinanti-nantikan,yaitu pengumuman pada pemenang, pembagian medali, dan piala. Acara penutupan ini diakhiri dengan sambutan chess president dari Turki yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Catur ke 40 di Istanbul.
Selepas acara penutupan, seluruh peserta dalam Olimpiade kali ini diundang dalam Guvernor Reception, untuk sebuah pesta perpisahan dengan acara utama makan malam bersama.
Teks foto:
GM Susanto Megaranto menjadi top skor dan semakin menuju puncak penampilannya. (foto oleh Kristianus Liem)
Dalam udara dingin (sekitar 2 derajat Celcius), babak akhir olimpiade catur ke-39 digelar. Tim putra berhasil menahan imbang Monggolia, sementara tim putri kalah tipis dari Lithuania.
Kekalahan tim putri ini mengandaskan impian untuk membawa pulang piala grup. Karena di ronde terakhir Turki berhasil menyodok dan menjadi juara grup C, dengan mengalahkan Estonia. Dan, tim putri Indonesia pun harus puas di urutan 3 Grup C, atau secara keseluruhan urutan 43 dari 115 regu yang berlaga.
Sementara tim putra yang menahan imbang Mongolia 2:2, memang masih jauh untuk menjadi unggulan di grup. Kekalahan di babak 8 dan 9 atas Meksiko dan Jordania, tak dapat menyelamatkan posisi mereka meski sebelumnya sempat memetik kemenangan atas lawan-lawannya. Sehingga ranking akhir yang didapat adalah 67 dari 149 peserta.
Bermain di meja 34, FM Anjas Novita (2356) ditundukkan FM Namkhai Battulga (2421) setelah permainannya tak dapat berkembang. Tak lama berselang, IM Irwanto Sadikin (2419) menahan remis GM Bazar Khatanbaatar (2392). Dan pemain papan 1 Indonesia, GM Susanto Megaranto (2516) akhirnya mampu menyamakan kedudukan sementara dengan mengalahkan GM Bayarsaikhan Gundavaa (2460).
Partai yang dimainkan IM Taufik Halay (2358) dan Ganzorig Erdene (2330) semula diprediksi akan dimenangkan Taufik. Namun setelah berjalan hingga empat jam, perlawanan yang dilakukan Ganzorig membuat partai ini harus berakhir remis.
Di bagian putri, Baiq Vina Lestari (2177) yang sejak awal memang posisinya sudah tak nyaman, kandas di tangan WIM Simona Limontaite (2187). Namun akhirnya kondisi ini bisa dinetralisir oleh kemenangan WGM Irine Kharisma Sukandar (2372) terhadap WGM Deimante Daulyte (2307).
Suasana pun semakin menegangkan saat partai antara WFM Medina Warda Aulia (2011) dan Vesta Kalvyte (2097) berakhir remis. Satu-satunya harapan Indonesia untuk memperoleh kemenangan tinggal berada di tangan WFM Dewi AA Citra (1987) yang bermain melawan WIM Zivile Sarakauskiene (2171). Namun sejak awal posisi Citra sudah sulit, sehingga akhirnya ia pun menyerah di tangan Zivile.
Berikut hasil lengkap pecatur Indonesia di hari ke 11:
Indonesia (INA) vs Mongolia (MGL) 2 : 2
1. GM Megaranto Susanto 2516 - Gundavaa Bayarsaikhan 2460 1 - 0
2. FM Novita Anjas 2356 - FM Battulga Namkhai 2421 0 - 1
3. IM Halay Taufik 2358 - Erdene Ganzorig 2330 ½ - ½
4. IM Irwanto Sadikin 2419 - GM Khatanbaatar Bazar 2392 ½ - ½
Indonesia (INA) vs Lithuania (LTU) 1½:2½
1. WGM Sukandar Irine Kharisma 2372 - WGM Daulyte Deimante 2307 1 - 0
2. Lestari Baiq Vina 2177 - WIM Limontaite Simona 2187 0 - 1
3. WFM Dewi AA Citra 1987 - WIM Sarakauskiene Zivile 2171 0 - 1
4. WFM Medina Warda Aulia 2011 - Kalvyte Vesta 2097 ½ - ½
Kegiatan lain:
Seperti juga saat awal turnamen, di ronde terakhir ini, Gubernur Ugra, Natalya Komarova hadir saat kegiatan berlangsung. Selain melihat kondisi para pemain yang berlaga di arena, ia pun memberikan hadiah kepada para peserta termuda (berusia 10 tahunan) dalam turnamen ini, seperti Jivon Park (Korea), Danitza Vazquez (Puerto Rico), Gabriella Johnson (Trinidad and Tobago) and Men-Wei Ho (Chinese Taipei). Mereka mendapat memorabilia berupa boneka mammoth yang menjadi simbol dari daerah Khanty-Mansiysk ini.
Penutupan olimpiade catur ke-39, dimulai pukul 20.00 waktu setempat, dibuka dengan tampilan para penari ice skate, dan disusul berbagai pertunjukan menarik lainnya. Sebelum akhirnya acara yang dinanti-nantikan,yaitu pengumuman pada pemenang, pembagian medali, dan piala. Acara penutupan ini diakhiri dengan sambutan chess president dari Turki yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Catur ke 40 di Istanbul.
Selepas acara penutupan, seluruh peserta dalam Olimpiade kali ini diundang dalam Guvernor Reception, untuk sebuah pesta perpisahan dengan acara utama makan malam bersama.
Teks foto:
GM Susanto Megaranto menjadi top skor dan semakin menuju puncak penampilannya. (foto oleh Kristianus Liem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar