Tim catur putra Indonesia yang dikelompokkan ke dalam grup C (unggulan 61-90) pada Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, yang ditutup Selasa (25/11) malam atau Rabu (26/11) dinihari WIB, keluar sebagai tim terbaik kedua di grup tersebut dengan 12 MP (kemenangan regu) di bawah tim Paraguay yang membukukan 13 MP dan di atas tim Portugal yang sama 12 MP tapi kalah dalam nilai tie-break Sonnenborn Berger-Olimpiade.
Juara Olimpiade Catur Dresden 2008 adalah tim Armenia yang juga merupakan juara bertahan. Armenia yang menundukkan Cina 2,5-1,5 membukukan 19 MP. Peringkat dua direbut tim Israel dengan 18 MP dan tempat ketiga diambil tim AS dengan 17 MP.
Sementara tim catur putri Indonesia yang juga masuk Grup C (unggulan 47-68) keluar sebagai tim terbaik ketiga di bawah tim Mongolia 14 MP dan tim Jerman II 13 MP. Tim putri Indonesia membukukan 12 MP sama seperti tim Filipina, tapi unggul dalam nilai tie-break dibandingkan Filipina.
Juara olimpiade di bagian putri adalah Georgia dengan 18 MP. Pada babak terakhir Georgia mengalahkan tim Cina 2,5-1,5. Peringkat kedua direbut juara bertahan Ukraina yang sama meraih 18 MP tapi nilai tie-breaknya kalah, 406,5 banding 411,5 yang diraih negara yang belum lama ini diserbu oleh Rusia itu. Mungkin semangat sebagai bangsa yang ditindas telah membangkitkan motivasi para pecatur putri Georgia yang dulunya mendominasi semasa era Uni Soviet. Peringkat tiga di bagian putri ini juga diduduki AS dengan 17 MP.
Sementara ranking secara keseluruhan tim putra Indonesia berada di peringkat 52 dari 154 regu. Sedang tim putri berada di peringkat 42 dari 114 regu. Putra maupun putri Indonesia sama membukukan 12 MP hasil dari sama-sama 5 kali menang, dua kali seri dan empat kali kalah.
Secara individual, hanya pecatur putri Dewi AA Citra yang langsung meraih gelar MFW (Master FIDE Wanita) karena berhasil merebut 6 poin dari sembilan babak yang berarti memenuhi persyaratan 66,6%. Sedangkan Yohanes Simbolon yang belum punya rating bakal langsung mendapat rating yang cukup tinggi, yaitu 2366. “Benar, Dewi Citra meraih gelar Master FIDE,” tutur wasit ketua di Olimpiade Dresden Ignatius Leong dari Singapura.
Secara keseluruhan, pecatur Indonesia mendapat tambahan rating kecuali Tirta Chandra Purnama yang malah kehilangan 0,2 poin. Pecatur yang paling banyak mendapat tambahan rating adalah Dewi Citra, yaitu 69,8 poin. Yang mendapat tambahan rating tapi paling kecil adalah Irwanto Sadikin, yaitu 0,6 poin.
Tim Indonesia langsung kembali Rabu (26/11) menggunakan jasa penerbangan Lufthansa dan tiba di Tanah Air Kamis (27/11) malam.
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden
Teks foto:
Juara Olimpiade Catur Dresden tim Georgia di bagian putri (rombongan tengah depan) dan tim Armenia (rombongan tengah belakang) foto bersama.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem)
Juara Olimpiade Catur Dresden 2008 adalah tim Armenia yang juga merupakan juara bertahan. Armenia yang menundukkan Cina 2,5-1,5 membukukan 19 MP. Peringkat dua direbut tim Israel dengan 18 MP dan tempat ketiga diambil tim AS dengan 17 MP.
Sementara tim catur putri Indonesia yang juga masuk Grup C (unggulan 47-68) keluar sebagai tim terbaik ketiga di bawah tim Mongolia 14 MP dan tim Jerman II 13 MP. Tim putri Indonesia membukukan 12 MP sama seperti tim Filipina, tapi unggul dalam nilai tie-break dibandingkan Filipina.
Juara olimpiade di bagian putri adalah Georgia dengan 18 MP. Pada babak terakhir Georgia mengalahkan tim Cina 2,5-1,5. Peringkat kedua direbut juara bertahan Ukraina yang sama meraih 18 MP tapi nilai tie-breaknya kalah, 406,5 banding 411,5 yang diraih negara yang belum lama ini diserbu oleh Rusia itu. Mungkin semangat sebagai bangsa yang ditindas telah membangkitkan motivasi para pecatur putri Georgia yang dulunya mendominasi semasa era Uni Soviet. Peringkat tiga di bagian putri ini juga diduduki AS dengan 17 MP.
Sementara ranking secara keseluruhan tim putra Indonesia berada di peringkat 52 dari 154 regu. Sedang tim putri berada di peringkat 42 dari 114 regu. Putra maupun putri Indonesia sama membukukan 12 MP hasil dari sama-sama 5 kali menang, dua kali seri dan empat kali kalah.
Secara individual, hanya pecatur putri Dewi AA Citra yang langsung meraih gelar MFW (Master FIDE Wanita) karena berhasil merebut 6 poin dari sembilan babak yang berarti memenuhi persyaratan 66,6%. Sedangkan Yohanes Simbolon yang belum punya rating bakal langsung mendapat rating yang cukup tinggi, yaitu 2366. “Benar, Dewi Citra meraih gelar Master FIDE,” tutur wasit ketua di Olimpiade Dresden Ignatius Leong dari Singapura.
Secara keseluruhan, pecatur Indonesia mendapat tambahan rating kecuali Tirta Chandra Purnama yang malah kehilangan 0,2 poin. Pecatur yang paling banyak mendapat tambahan rating adalah Dewi Citra, yaitu 69,8 poin. Yang mendapat tambahan rating tapi paling kecil adalah Irwanto Sadikin, yaitu 0,6 poin.
Tim Indonesia langsung kembali Rabu (26/11) menggunakan jasa penerbangan Lufthansa dan tiba di Tanah Air Kamis (27/11) malam.
Laporan langsung Kristianus Liem dari Dresden
Teks foto:
Juara Olimpiade Catur Dresden tim Georgia di bagian putri (rombongan tengah depan) dan tim Armenia (rombongan tengah belakang) foto bersama.
(Foto-foto oleh Kristianus Liem)
1 komentar:
Selamat untuk pecatur Indonesia dan juga untuk Citra.
Pak Kris, mengapa Irene tidak mendapatkan norma WGM? Persyaratan apa yang tidak dia penuhi?
Posting Komentar