Entri yang Diunggulkan

Kejuaraan Catur Asia U18 Mixed Doubles Team 2023

  Tim Indonesia Memimpin,  5 Kali Menang, 1 Seri   Tim catur Indonesia yang terdiri dari FM Aditya Bagus Arfan dan Laysa Latifah memim...

Minggu, 24 Agustus 2008

Partai Hidup Mati Iren Vs Awam


Partai ini -- di babak sepuluh Malaysia Open -- adalah partai untuk memperebutkan norma gelar! Norma GMW bagi Irene Kharisma Sukandar atau norma MI bagi Awam Wahono! Keduanya adalah pecatur yang turun membela Jabar pada PON XVII lalu, tapi kali ini adalah masalah pribadi!
Bagi orang yang selalu berpikiran negatif, bisa saja mencurigai partai ini akan diatur sedemikian rupa untuk kepentingan salah satu pihak! Tapi dengan menyajikan partai ini langkah demi langkah mungkin pembaca dapat merasakan aroma pertarungan yang menegangkan, seperti yang saya -- dan beberapa penonton lain setelah saya jelaskan soal peluang norma gelar tersebut -- rasakan saat itu. Partai ini juga berlangsung sekitar empat jam, yang pasti masih berlangsung saat Susanto sudah menang dari Yap Kim Steven dari Filipina. Sehingga saya sempat minta komentarnya untuk menenangkan pikiran saya sendiri, “Itu sih Irene pasti menang, orang sudah menang kualitas,” begitu komentar Susanto dengan enteng. Tapi, saat itu hati saya masih berdebar-debar keras. Bukankah ketika melawan GMW Li Ruofan pada babak kelima Irene juga sudah mendapatkan berbagai posisi menang, tapi membuat blunder fatal saat krisis waktu?!
Kondisi itu tampaknya juga disadari oleh Awam terlihat dari langkah-langkahnya yang dipercepat dengan mencuri waktu pikir Irene. Awam langsung melangkah begitu Irene melangkah! Saat itu waktu pikir Irene sembilan menit lebih sedangkan Awam masih empat puluh delapan menit lebih!
“Irene pasti bisa menyelesaikannya jadi kemenangan, karena posisinya sudah sederhana. Perhatikan, Irene mengembalikan kualitas dan sekarang unggul dua bidak. Itu strategi yang tepat dan bijaksana,” tutur Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang sengaja datang ke Kuala Lumpur hari Sabtu itu untuk memberikan dorongan moral sekaligus untuk menonton langsung partai tersebut tanpa disadari oleh Irene atau pecatur Indonesia lainnya.
Notasi ini saya harapkan juga dapat melepas dahaga pembaca Indochess dan masyarakat catur lainnya yang mengharapkan saya selalu menampilkan notasi seperti biasanya saat membuat laporan langsung. Tetapi, mohon maaf baru ini yang dapat saya lakukan karena laptop saya mengalami masalah serius sehingga praktis tidak bisa digunakan lagi (walau tetap saya bawa-bawa dengan harapan masih dapat digunakan). Jadi setiap laporan, saya buat diberbagai tempat, misalnya di business center hotel, warnet atau meminjam laptop pecatur yang sedang tidak digunakan. Kiranya kondisi itu cukup menjelaskan kenapa laporan saya tidak selengkap dan sedetail seperti yang saya lakukan saat di Subic, Filipina, beberapa waktu lalu (laporan lengkap tsb ada di www.potretcatur.blogspot.com).
MIW Irene Kharisma Sukandar (2262) - MF Awam Wahono (2387)
Pertahanan Nimzovich [B00]
Kuala Lumpur, Malaysia Open (10), 23.08.2008
1.e4 Kc6 2.Kf3 d6 3.d4 Gg4 4.Ge3 Kf6 5.Kc3 a6 6.h3 Gh5 7.a3 e6 8.Gd3 Ge7 9.Md2 d5 10.e5 Kd7 11.Ke2 Ka7 12.Kg3 Gg6 13.0–0 c5 14.c3 Kc6 15.Ke1 Ka5 16.Bd1 Mb6 17.b4 Kb3 18.Mb2 c4 19.Gc2 Gxc2 20.Mxc2 g6 21.a4 Mc6 22.Ma2 Kb6 23.a5 Kc8 24.Kc2 b6 25.axb6 Kxb6 26.Ka1 a5 27.Kxb3 cxb3 28.Mxb3 a4 29.Mb2 0–0 30.Mc1 Bfc8 31.Gg5 Md7 32.Gxe7 Mxe7 33.Bd3 a3 34.Mh6 Rh8 35.Ba1 Kc4 36.Kf1 g5 37.Ke3 Kb2 38.Bd2 Bg8 39.Mh5 Mc7 40.Bc2 Ba7 41.Kg4 Mc4 42.Mh6
Lihat diagram. Dalam posisi ini, waktu pikir Awam masih 48 menit lebih sementara Irene sudah tinggal 9 menit lebih. Di sini Awam membalas langkah Irene secara cepat seperti refleks saja ...
42...Md3?
Kesalahan pertama Awam yang membuat posisi Putih jadi lebih unggul. Seharusnya di sini 42...Bg6 43.Mf8+ Bg8 44.Mc5 Mxc5 45.bxc5; atau 42...Mb3 43.Mf6+ Bg7 44.Bcc1 Kc4 45.Bab1 Ma4 46.Kh6, dalam kedua variasi terse but posisi Putih hanya sedikit lebih baik.
43.Mf6+ Bg7 44.Md8+?
Giliran Irene yang membuat kesalahan. Seharusnya di sini 44.Bxb2 dan Putih unggul satu Kuda. Hitam memang bisa punya dua Menteri, tetapi Rajanya bakal kena skakmat setelah 44...axb2 (satu-satunya cara menghindari skakmat adalah 44...h5 tetapi setelah 45.Bd2! Mg6 (45...Mxd2 46.Mh6+ Rg8 47.Kf6+ Rf8 48.Mh8+ Bg8 (48...Re7 49.Me8#) 49.Mxg8+ Re7 50.Me8#) 46.Mxg6 Bxg6 47.Kf6 Putih tetap menang juga.) 45.Bxa7 b1M+ 46.Rh2 h5 47.Ba8+ Rh7 48.Mh6# mat.
44...Bg8 45.Mf6+ Bg7 46.Kh6
Atau kembali ke variasi 46.Bxb2.
46...Mg6 47.Md8+
Langkah teks lebih pasti dan aman daripada 47.Bxb2.
47...Bg8 48.Kxg8 Mxg8 49.Mxg8+ Rxg8 50.Rf1 Rf8 51.Re2 Re7 52.Ba2 Kc4 53.Rd3 Rd7 54.Bc1 Rc6 55.Rc2 Rb5 56.Rb3 Ba8 57.Bca1 Bg8 58.Bxa3
Irene mengembalikan kualitas dan unggul dua bidak, cara ini disebut Eka Putra Wirya sebagai jalan menang yang bijaksana karena Hitam praktis tidak punya serangan balik lagi.
58...Kxa3 59.Bxa3 Rb6 60.c4 dxc4+ 61.Rxc4 Bc8+ 62.Rd3 Bc7 63.Ba8 Bc1 64.Bb8+ Ra6 65.b5+ Ra5 66.b6 Ra6 67.Bf8 Bd1+ 68.Re3 Rxb6 69.Bxf7 Rc6 70.Bxh7 Be1+ 71.Rf3 Bd1 72.Be7 1–0

Tidak ada komentar: