Pecatur putri Indonesia MIW Irene Kharisma Sukandar (rating 2262) memberikan kado manis untuk HUT kemerdekaan RI ke-63 dengan memberikan gelar The Best Woman Player Malaysia Open setelah pada babak terakhir mencetak kemenangan lagi atas MF Igor Goldenberg (2386) dari Australia pada turnamen catur Malaysia Open di Cititel Hotel, Mid Valley, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (24/8) .
“Sempurna. Sempurna sudah,” komentar Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang menyaksikan permainan Irene dari pinggir lapangan.
Hasil tersebut bukan cuma menggenapkan norma GMW-nya menjadi 11 babak, tetapi 7,5 angka yang diraih Irene setengah angka melampaui persyaratan karena rating rata-rata lawannya yang 2327 hanya membutuhkan tujuh angka saja.
Lebih dari itu, angka tujuh setengah itu juga menjadikan Irene sebagai Best Woman pada Malaysia Open 2008 membawahi tiga pecatur bergelar GMW yang ikut ambil bagian, yaitu GMW Li Ruofan (2425, Singapura), GMW Gu Xiaobing (2286, Cina) dan GMW Eesha Karavade (2297, India). Dua nama pertama merebut 6,5 angka, sedang nama terakhir 6 angka. Irene merebut hadiah Best Woman sebesar US$500.
Sementara gelar juara Malaysia Open tak terbendung jatuh pada GM Li Chao (2590, Cina) yang mencetak 9 angka dan merebut hadiah utama 4 ribu dolar AS. Ranking dua ditempati GM Zhang Zhong (2632, Singapura) 8,5 angka. Ranking tiga hingga tujuh sama 8 angka, tetapi setelah diurut berdasarkan nilai Solkoff, maka urutannya menjadi GM Marat Dzhumaev (2549, Uzbekistan), GM Susanto Megaranto (2532, Indonesia), GM Laylo Darwin (2504, Filipina), GM Drazen Sermek (2509, Kroasia), MI Ashot Nadanian (2436, Armenia).
Susanto hanya merebut hadiah keempat US$1,500 setelah dalam perhitungan tie-break, kalah tipis dibandingkan dengan Dzhumaev, yaitu 81 banding 81,5! Pada babak terakhir Susanto saat unggul posisi dan waktu pikir mengambil keputusan tidak bijaksana dengan melepas tekanan dengan harapan waktu pikir GM Li Shilong (2511, Cina) akan habis. Ternyata setiap waktu pikirnya tinggal empat detik Li selalu menemukan jawaban yang bagus sehingga Susanto terpaksa melancarkan skak abadi dan remis.
Dalam ranking keseluruhan Irene menduduki posisi delapan hingga dua belas dengan sama 7,5 angka bersama-sama GM Li Shilong (2511, Cina), Yap Kim Stevan (2321, Filipina), MI Ronald Dableo (2444, Filipina), dan Zhang Ziyang (2421, Cina), tetapi urutan berdasarkan nilai Solkoff menempatkan Irene di peringkat dua belas.
Lima pecatur Indonesia lainnya yang peringkatnya cukup baik adalah MF Awam Wahoo (6,5 angka peringkat 24), lalu empat pemain lainnya dengan 6 angka adalah MI Irwanto Sadikin (peringkat 35 setelah tie-break), MF Sebastian Simanjuntak (40), MF Anjas Novita (45) dan Sayani Hendrik (48). Total seluruh peserta 112 pecatur.
Kristianus LiemHumas PB Percasi
Laporan langsung dari Kuala Lumpur. Hp saya di Malaysia 60149214623.
Teks foto: MIW Irene Kharisma Sukandar dengan medali Best Female Malaysia Open dan amplop hadiah uangnya foto bersama Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang sengaja hadir di Kuala Lumpur (Foto oleh Kristianus Liem)
“Sempurna. Sempurna sudah,” komentar Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang menyaksikan permainan Irene dari pinggir lapangan.
Hasil tersebut bukan cuma menggenapkan norma GMW-nya menjadi 11 babak, tetapi 7,5 angka yang diraih Irene setengah angka melampaui persyaratan karena rating rata-rata lawannya yang 2327 hanya membutuhkan tujuh angka saja.
Lebih dari itu, angka tujuh setengah itu juga menjadikan Irene sebagai Best Woman pada Malaysia Open 2008 membawahi tiga pecatur bergelar GMW yang ikut ambil bagian, yaitu GMW Li Ruofan (2425, Singapura), GMW Gu Xiaobing (2286, Cina) dan GMW Eesha Karavade (2297, India). Dua nama pertama merebut 6,5 angka, sedang nama terakhir 6 angka. Irene merebut hadiah Best Woman sebesar US$500.
Sementara gelar juara Malaysia Open tak terbendung jatuh pada GM Li Chao (2590, Cina) yang mencetak 9 angka dan merebut hadiah utama 4 ribu dolar AS. Ranking dua ditempati GM Zhang Zhong (2632, Singapura) 8,5 angka. Ranking tiga hingga tujuh sama 8 angka, tetapi setelah diurut berdasarkan nilai Solkoff, maka urutannya menjadi GM Marat Dzhumaev (2549, Uzbekistan), GM Susanto Megaranto (2532, Indonesia), GM Laylo Darwin (2504, Filipina), GM Drazen Sermek (2509, Kroasia), MI Ashot Nadanian (2436, Armenia).
Susanto hanya merebut hadiah keempat US$1,500 setelah dalam perhitungan tie-break, kalah tipis dibandingkan dengan Dzhumaev, yaitu 81 banding 81,5! Pada babak terakhir Susanto saat unggul posisi dan waktu pikir mengambil keputusan tidak bijaksana dengan melepas tekanan dengan harapan waktu pikir GM Li Shilong (2511, Cina) akan habis. Ternyata setiap waktu pikirnya tinggal empat detik Li selalu menemukan jawaban yang bagus sehingga Susanto terpaksa melancarkan skak abadi dan remis.
Dalam ranking keseluruhan Irene menduduki posisi delapan hingga dua belas dengan sama 7,5 angka bersama-sama GM Li Shilong (2511, Cina), Yap Kim Stevan (2321, Filipina), MI Ronald Dableo (2444, Filipina), dan Zhang Ziyang (2421, Cina), tetapi urutan berdasarkan nilai Solkoff menempatkan Irene di peringkat dua belas.
Lima pecatur Indonesia lainnya yang peringkatnya cukup baik adalah MF Awam Wahoo (6,5 angka peringkat 24), lalu empat pemain lainnya dengan 6 angka adalah MI Irwanto Sadikin (peringkat 35 setelah tie-break), MF Sebastian Simanjuntak (40), MF Anjas Novita (45) dan Sayani Hendrik (48). Total seluruh peserta 112 pecatur.
Kristianus LiemHumas PB Percasi
Laporan langsung dari Kuala Lumpur. Hp saya di Malaysia 60149214623.
Teks foto: MIW Irene Kharisma Sukandar dengan medali Best Female Malaysia Open dan amplop hadiah uangnya foto bersama Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang sengaja hadir di Kuala Lumpur (Foto oleh Kristianus Liem)