Taufik juga Kalah Tragis
Pecatur Thailand Kongsee Uaychai yang sudah memastikan gelar juara di nomor ASEAN Chess, tiga kali menolak tawaran remis MI Taufik Halay yang butuh setengah angka saja untuk merebut medali perungu. Penolakan yang sepertinya tidak masuk akal tersebut ternyata memukul mental Taufik yang menjadi kehilangan konsentrasi sehingga lama sekali berpikir untuk setiap langkahnya.
Ketika saya menghampiri meja Taufik untuk melihat situasi, yang pertama tampak adalah waktu pikir Taufik yang tinggal 8 menit sementara Kongsee masih 1 jam 30 menit!
Khawatir waktu pikir Taufik yang kritis tersebut, saya menghampiri wasit ketua Maung Maung Lwin dari Myanmar dan meminta ijin untuk menginstruksikan agar Taufik menawarkan remis. Awalnya Maung menolak dengan alasan ini bukan pertandingan beregu. “Jadi setiap pemain bertanggung jawab terhadap dirinya,” ujar Maung.
Sejurus kemudian, mungkin mempertimbangkan hubungan baik kami selama ini, ia mengatakan: “Ok, kamu boleh menyampaikan instruksi tersebut, tetapi harus dalam bahasa Inggris dan langsung disampaikan di hadapan saya,” ucap Maung yang langsung berdiri. Setelah menuruni panggung dan berjalan sekitar lima langkah, saya yang kemudian ragu. “Apakah Taufik tidak pernah menawarkan remis?”
Seperti dapat membaca keraguan saya, Maung mengatakan: “Saya kira pecatur anda sudah menawarkan remis dan ditolak oleh Kongsee. Sebab ia diinstruksikan oleh Federasi Catur Thailand untuk mencetak angka sempurna. Hal itu bahkan juga ditulis di facebook,” tutur Maung. Mendapat informasi tersebut saya langsung memutuskan membatalkan rencana karena khawatir instruksi saya malah mengganggu konsentrasi Taufik dan membuat waktunya semakin habis.
Ternyata benar. “Saya tiga kali menawarkan remis dan semuanya ditolak. Saya bertahan ketat tapi akhirnya tembus juga di sayap-raja,” jelas Taufik kemudian. Taufik tampak kusut.
Hasil tersebut membuat Taufik harus main play-off lawan MI Nguyen Huynh Minh Huy dari Vietnam. Taufik dapat undian buah hitam sehingga mendapat waktu pikir 5 menit tapi hanya butuh remis untuk mendapat perungu. Sebaliknya Huy yang mendapat waktu pikir 6 menit harus menang. Taufik sempat unggul satu perwira, namun tiba-tiba ia berpikir seperti pada catur normal sehingga merasa perwiranya yang diancam sudah cukup terjaga. Taufik kalah tragis!
“Saya blank,” jelas Taufik kemudian. Berikut ini ranking akhir catur ASEAN.
Rk. | | Name | FED | Rtg | Pts. | TB1 | TB2 | |
1 | 0 | 4.0 | 0.0 | 0.0 | ||||
2 | 0 | 2.0 | 0.0 | 0.0 | ||||
3 | 0 | 1.5 | 0.5 | 1.0 | ||||
4 | 0 | 1.5 | 0.5 | 0.0 | ||||
5 | 0 | 1.0 | 0.0 | 0.0 |
Teks foto:
Taufik Halay vs Nguyen Huynh Minh Huy dalam play-off yang menegangkan. Huy yang hari itu mendapat bye main lebih fresh dan tenang. Medali perungu pun melayang. (Photo by Kristianus Liem)